Dalam Islam, negara berfungsi sebagai support system bagi terbentuknya generasi terbaik pionir kebangkitan, yakni dengan jalan menerapkan hukum Islam secara kaffah. Hal ini dikarenakan hukum Islam sejatinya diturunkan oleh Zat Yang Maha Menciptakan dan Maha Sempurna.
Oleh: Rizqiyana (Aktivis Dakwah Masyarakat)
POROSNARASI.COM – Kehidupan generasi muda hari ini diliputi dengan berbagai kemaksiatan, seperti narkoba, pergaulan bebas, tawuran, dan pembegalan. Seperti yang terjadi di lampu merah jalan gedong panjang, Penjaringan Jakarta Utara 5 orang remaja diamankan oleh polisi karena melakukan pembegalan terhadap sopir truk ekspedisi. Awalnya mereka akan melakukan tawuran. Namun dikarenakan jalanan sepi dan ada truk ekspedisi melintas, akhirnya mereka mengubah rencana menjadi aksi pembegalan. (Beritasatu.com 8/8/2025)
Kapolsek Serpong, AKP Suhardono mengamankan 54 pelajar yang hendak melancarkan aksi tawuran di wilayah Serpong Tangerang Selatan pada Sabtu (9/8/2025) pada pukul 03.00 dini hari. (Kompas com)
Selain itu, generasi muda saat ini tak mampu mengendalikan dirinya dalam menghadapi persoalan, termasuk kecemasan, ketakutan dan mudah sekali tersulut emosinya. Contohnya pada siswa SMK di kota bandung. Diduga karena cemburu, sehingga tega melakukan aksi penusukan terhadap temannya sendiri di pelataran bengkel jalan Cikuda, kelurahan Pasir Biru, Bandung. (Beritasatu.com)
Berbagai macam persoalan remaja bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah karena penerapan sistem yang rusak. Sistem kapitalis hanya akan membentuk generasi yang rusak dan tidak bermoral. Karena sistem ini memisahkan antara urusan agama dengan urusan negara dan individu. Sistem pendidikan kapitalis gagal membentuk generasi emas yang berkepribadian Islami. Output pendidikan sekuler adalah generasi yang tidak tahu jati dirinya sebagai Muslim, sehingga tidak paham bagaimana seharusnya berpikir dan bertindak yang benar sesuai misi penciptaan manusia.
Tidak adanya lingkungan sosial yang mendukung dalam membentuk kepribadian generasi. Tidak ada pula keluarga yang dibangun dengan visi misi islami. Padahal keluarga yang islami akan senantiasa kuat dan mampu membentengi anak-anak dari pengaruh pergaulan bebas dan pola pikir liberal. Karena keluarga tersebut dibangun berlandaskan akidah Islam yang kuat, sehingga menjadikan anak-anak memiliki akidah yang kuat sejak dini. Ibu yang berperan sebagai sekolah pertama atau madrasatul ula bagi anak-anak dan ayah sebagai panutan terbaik bagi anak-anaknya akan senantiasa mengarahkan dan mengawasi anak-anaknya untuk di jalan yang benar.
Sistem informasi dan media juga tidak kalah mengerikan. Media saat ini terlalu bebas dalam memberikan informasi dan tanpa kontrol yang ketat. Media saat ini justru berperan aktif merusak kepribadian Islam dan pola pikir pada anggota masyarakatnya terutama remaja dan anak anak.
Fungsi media saat ini selain sebagai hiburan yang tidak mendidik, juga hanya sebagai alat propaganda pemikiran dan sebagai alat transfer budaya barat yang sangat bertentangan dengan aturan-aturan Islam. Media informasi yang terlalu bebas, membuat remaja mudah mengakses konten porno dan konten-konten sampah lainnya. Paham yang salah ini sangat masif digaungkan demi melemahkan mental dan ketakwaan umat Islam hingga pengaruh yang kuat dari sistem kapitalisme sebagai wujud lain penjajahan Barat atas dunia Islam bisa terus bertahan.
Berbagai persoalan generasi membutuhkan sistem yang mampu memberikan solusi menyeluruh, yakni penerapan sistem Islam di bawah institusi negara Khilafah. Islam akan menjadikan negara sebagai penanggung jawab segala urusan umat, termasuk membentuk kepribadian mulia generasi. Pemuda yg cerdas dan gagah berani serta berkepribadian Islam seperti Shalahudin Al Ayyubi sebagai penakluk Al quds dan Muhammad Al Fatih sebagai penakluk konstantinopel. Mereka bukan hanya cerdas dan gagah di Medan perang, tetapi mereka memiliki kepribadian yang islami seperti ajaran Rasulullah SAW. Mereka adalah cerminan generasi emas yang dididik dengan ruh islami.
Jika kita mempelajari kembali sejarah peradaban Islam, tampak bahwa penerapan Islam secara kaffah dalam naungan daulah Khilafah melahirkan generasi terbaik yang berhasil membawa umat pada kebangkitan. Generasi Islam terbaik ini kokoh dalam ketaatan dan keimanan, serta piawai dalam memberikan solusi berbagai problem kehidupan.
Maka menjadi wajar jika Islam menjadi pionir peradaban selama 13 abad. Ajaran Islam memang sangat memperhatikan masalah umat, terutama dalam membentuk generasi emas. Negara yang menerapkannya juga memiliki visi misi membentuk generasi yang tangguh dan berkepribadian Islami. Itu semua karena hukum-hukum Islam yang jika diterapkan secara kaffah. Hukum-hukum inilah yang akan berguna sebagai perlindungan demi menjamin lahirnya generasi pemimpin peradaban yang mustanir.
Pastinya ada beberapa lapis faktor pendukung dalam membentuk kepribadian generasi emas. Lapis pertama berupa benteng ketakwaan yang berhubungan erat dengan dirinya. Lapis kedua berupa keluarga yang bervisi misi islami. Lapis ketiga berupa lingkungan masyarakat yang aman, nyaman dan damai serta hidup dalam ruhiyah islamiyah. Lalu lapis terakhir berupa keberadaan negara sebagai periayah dan pendukung faktor-faktor lain nya.
Dalam Islam, negara berfungsi sebagai support system bagi terbentuknya generasi terbaik pionir kebangkitan, yakni dengan jalan menerapkan hukum Islam secara kaffah. Hal ini dikarenakan hukum Islam sejatinya diturunkan oleh Zat Yang Maha Menciptakan dan Maha Sempurna.
Sistem pendidikan Islam tidak hanya berfokus pada penanaman nilai akademis, tetapi juga membentuk kepribadian Islam pada generasi muda. Suri tauladan terbaik nya adalah Rasulullah SAW. Dari sini, masyarakat pun akan memahami Islam dan generasi muda tumbuh dalam ketaatan.
Daulah Khilafah juga akan mengontrol informasi dan media sebagai sarana edukasi dan dakwah. Sehingga generasi muda bisa mengakses hal-hal yang bermanfaat yang tidak keluar dari kaidah Islam. Dengan begitu muslim akan mudah meraih predikat menjadi umat terbaik. Generasi muda pun akan siap dalam mewujudkan bisyarah Rasulullah. Wallahu’alam bish-shawab.[]
Illustration by Google
__________________

COMMENTS